Pelukis Hyper Realis
atau juga Fotorealisme sudah mempunyai bakat besar sejak kecil, minat yang
besar pada menggambar membuatnya
sehingga pelajaran pelajaran lainnya menjadi kurang mendapat perhatiannya.
Bakal tersebut ia warisi dari ayahnya seorang guru STM yang di di kenal juga
pandai melukis. Ketika ia masih duduk di bangku Sekolah Dasaranak Ke-7 dari 8
ber saudara ini pernah menjual kartu Pos bergambar hasil karyanya di depan
kantor Pos Pasar Baru, Jakarta. Tidak Banyak yang tahu kalau Dede Eri Supria
yang Lahir pada 29 Januari 1956 anak Dari pasangan Supardi Tanumihardja dan
Saribanon ini pernah melukis “ The Smiling General “ yang di pakai oleh Perum
Peruri sebagai gambar uang kertas pecahan 50ribu yang bergambar mantan presiden
ke-2 RI Soeharto tanpa seizinnya.
“ suatu hari
ia di minta oleh G. Dwipayana untuk membuat sampul buku Soeharto ”
Pikiran, Ucapan Dan Tindakan Saya”. Saya
itu dede mengaku sempat kebingungan juga namun setelah membongkar setumpuk
dokumen ia menemukan foto pak Harto sedang tersenyum sambil bertepuk tangan
saat menyaksikan sebuah event olah raga “.Bagian wajah pak harto tu lalu
diekspos dan dikemas menjadi lukisan untuk menghiasi sampul buku tersebut. Dan
tak di ragukan lagi, meski awalnya sempat didera kebingungan, karya tersebut
nyatanya laris manis di pasaran .
Saat SMP, dede tinggal bersama
paman dan bibinya melihat bakat besar dede, dede kemudian dio kursuskan melukis
kepada pelukis (alm) Pak Dukut Hendranoto setelah dede
manamatkan SMP nya atas saran bibinya pula dede hijrah dari Jakarta menuju
Yogjakarta untuk belajar Di Sekolah Seni Rupa Indonesia (SSRI) pada tahun 1972-1978 namun dede hanya menjalani sekolah tiga tahun saja tahun 1977
dede lebih memilih keluar dari sekolah setelah mengetahui bahwa ia tidak naik
kelas Sejak
itu Dede lebih memilih untuk menghabiskan waktunya berkumpul bersama para
mahasiswa Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI), 1972-1978) Yogyakarta. Disinilah
kemampuan dede terasah dan kian matang.
Pada karya karyanya dede banyak
mengangkat tema-tema sosial khususnya kehidupan masyarakat urban yang
terpinggirkan. Dede menampilkan objek secara mendetail dan akurat sehingga tampak seperti
foto dan terasa khas karena dibungkus dengan surrealisme.
Kemunculan Dede Eri Supria di
penghujung 1970-an memberikan banyak harapan. Karena saat itu ia merupakan
salah seorang eksponen Seni Rupa Baru dan dinilai paling serius menjalankan
perannya sebagai pelukis profesional. Dan seperti kebanyakan pelukis , Karya
dede juga memiliki ciri khas. Dalam hal ini Dede lebih memilih gaya melukis
realisme dengan tema sosial dan kritis. Dengan di bungkus perwujudannya yang
kerap bernada surealistik dan jika dilihat dari segi teknik, Dede mengambil
gubahan potretis. Meski sebagian kalangan menganggap aliran tersebut sudah
ketinggalan jaman, Dede punya pendapat sendiri. Menurutnya, lukisan abstrak
tidak relevan di Indonesia, oleh karena itu, hanya sedikit masyarakat yang
dapat menikmatinya. Semangat melukis Dede pun terus akan terus membara.
"Self Portrait" |
“Pegion
Reincarnation”
|
“Kebyar
Dance”
|
DEDE ERI
SUPRIA. Born in Jakarta, 1956. Education:
1975-1977 – Studied in Academy of Art “ASRI” in Yogyakarta. Solo Exhibitions: 1979 – Solo Exhibition at
Taman Ismail Marzuki, Jakarta / 1981 – Solo Exhibition at Taman Ismail Marzuki,
Jakarta / 1985 – Solo Exhibition at Taman Ismail Marzuki, Jakarta / 1988 Solo
Exhibition at Taman Ismail Marzuki, Jakarta / 1992 – solo exhibition at Ministry
of Education and Culture Building, Jakarta / 1997 – solo exhibition “Into the
Labyrinth”, Jakarta Stock Exchange Building, Jakarta / 2002 – solo exhibition
“Concerning Change”, at Artfolio Space, Singapore. Group Exhibitions: 2005 – “Aku, Chairil dan Aku”,
Nadi Gallery, Jakarta; CP Open Biennale “Urban Culture”, Jakarta / 2006 – China
International Gallery Exposition, China World Trade Center, Beijing, China /
2007 – “Imagine Affandi”, Gedung Arsip Nasional, Jakarta; Shanghai Art Fair
International Contemporary Art Exhibition, Shanghai, China; Art Singapore 2007,
Singapore / 2008 – China International Gallery Exposition, China World Trade
Center, Beijing, China.
Alamat : Jl. Soka Lestari 2 F 24, Lebak Bulus Jakarta Selatan, Jl. Musik Raya L-4, Kelapa Gading, Jakarta 14250
0 comments:
Posting Komentar
TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG, TINGGALKAN COMMENT JIKA BERKENAN ;)